Selasa, 28 Juli 2009

Dangdut untuk Bangsa

dandut,rhoma irama

Pernah mendengar musik dangdut? atau bahkan anda adalah penggemarnya? nah bagaimana musik itu dan menurut anda layakah di sebut musik rakyat yang dikenal masyarakat internasional adalah musik dari indonesia

eksistensi dangdut di mata internasional bukan isapan jempol lagi, nyatanya sudah banyak warga negara asing atau bule2 yang menyanyikannya, bahkan bisa di bilang sudah ada kelompok penggemar dangdut yg terdiri dari warga asing.

hal yang pertama menyadarkan kita(terutama saya) tentang dari mana musik dangdut berasal adalah sebuah lagu project pop yang menyatakan dangdut is the music of my country yang sempat populer beberapa tahun silam, namun pada kenyataannya di indonesia musik dangdut mengalami penyurutan(penurunan) baik itu kualitas maupun kuantitas lagu2 dangdut yang baru, mengapa? jawabannya adalah pada masalah regenarasi para musisi dangdut berkualitas yang cenderung menurun(untung ada bang haji roma irama dan beberapa musisi dangdut senior lainnya yang berusaha keras untuk dangdut dan juga promosi dangdut di salah satu stasiun televisi yang cukup gencar, yaitu TPI), pada kenyataannya memang ada anggapan kebanyakan anak muda dari kelas sosial ekonomi menengah keatas agak segan menyentuh ranah aliran musik ini, mereka lebih suka dengan aliran musik lain yang lebih mengekspresikan diri mereka(katanya) nah peminat musik dangdut juga mengalami penurunan pada anak muda generasi menengah ke bawah(meski tidak sebanyak menengah ke atas), hal ini jelas2 memprihatinkan, bukan hanya karena dangdut asalnya (mungkin) dari indonesia (hal ini saya utarakan karena cukup banyaknya pengakuan dari warga asing perihal musik dangdut di indonesia, bahkan mereka menegaskan ini adalah musik rakyat) namun juga ditengah banyaknya pengakuan bahkan ada beberapa gelombang penggemar musik ini di luar negri, kita terkesan acuh dan kurang mengamati adanya potensi besar agar dunia atau industry hiburan kita bisa go internasional atau bahkan menopang sektor ekonomi indonesia, seperti di india yang berusaha keras memasarkan "bolywoodnya" kepada dunia
Mengapa mereka berani memasarkannya dan seperti mencoba bersaing dalam industry2 hiburan internasional
dengan aliran - aliran yang berbeda dan jelas lebih mapan? jawabannya adalah mereka (india) bangga dengan budaya mereka dan mereka cinta, bahkan anak2 mudanya yang sudah terjaring globalisasi.
jadi masyarakat kita terutama anak mudanya tidak bangga dan cinta kepada budaya bangsa? oh nanti dulu, bangsa kita adalah bangsa yang teramat kaya jadi ketika ada sesuatu yang hilang baru merasa kehilangan seperti kasus pencurian budaya bangsa oleh negara lain namun ketika hal itu (budaya itu) masih aman2 saja, malah di acuhkan, hha, saya suka miris sendiri melihat hal ini.Beralih ke masalah dangdut, tentunya kita tidak bisa "memaksa" seluruh elemen bangsa mencintai dangdut bukan? karena musik adalah elemen jiwa yang secara psychologic tidak bisa sama sekali di paksakan, namun sekali lagi, akuilah dangdut sebagai bagian dari kita dan banggalah memilikinya jangan membandingkannya dengan aliran musik lain, lantas menghinanya, karena setiap hal adalah unik dan memiliki sisi positif dan negatif yang berdampingan

dan satu pesan lafa : jangan pernah bangga menjadi orang lain !!

Kesimpulan: Orang Lain akan selalu mencari apa yang berbeda dari dirinya dengan orang lain dan terkadang mereka menggemari atau suka dengan apa yang tidak dia miliki, jadi tonjolkanlah sisi keunikan kita yang tidak dimiliki budaya dan bangsa lain di mata dunia, karena hanya dengan cara itu dunia akan mencari kita

NB: maaf jika tulisan ini kuran baik alur penyampaian idenya, karena jujur emosi saya cukup terpancing ketika menulis ini, bukan karena dangdutnya, namun lebih kepada adanya indikasi kurangnya minat masyarakat kepada budayanya sendiri

0 komentar:

Posting Komentar