Sabtu, 11 September 2010

jabat tangan dan usia manusia



Para ilmuwan dari University College London menuturkan bahwa kekuatan saat orang berjabat tangan bisa menjadi petunjuk berapa lama seseorang akan hidup atau usia seseorang.

para Peneliti (scientists) mencocokkan keseimbangan orangtua, kekuatan cengkeraman dan kemampuan untuk bangun dari kursi terhadap risiko kematian dini. Seseorang yang dapat melakukan dengan baik, kemungkinan bisa hidup lebih lama. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam British Medical Journal (BMJ).

Studi ini dikombinasikan dengan lebih dari 30 penelitian sebelumnya yang melibatkan puluhan ribu orang yang melihat kemampuan fisik seseorang dan kematian. Sebagian besar partisipan yang terlibat berusia lebih dari 60 tahun, namun tetap tinggal di rumah.

Para peneliti menemukan bahwa angka kematian selama periode penelitian sekitar 67 persen lebih tinggi pada orang yang memiliki kekuatan cengkeraman terlemah. Pola serupa juga ditemukan pada tindakan-tindakan lain, yaitu orang yang paling lambat jalan kaki lebih memungkinkan meninggal 3 kali lebih cepat serta lambat bangkit dari kursi memiliki kemungkinan dua kali lebih cepat meninggal.

Meskipun kelemahan yang datang bisa disebabkan oleh penyakit atau faktor kesehatan yang menurun, namun kekuatan dalam berjabat tangan bisa menunjukkan perbedaan yang nyata bahkan pada beberapa orang yang berusia di bawah 60 tahun dan memiliki sedikit atau tidak ada gangguan kesehatan.

"Salah satu bagian terkahir dari riset yang dilakukan di rumah sakit menemukan perbedaan dalam hal kekuatan cengkeraman, bahkan hal ini terkait dengan lamanya ia tinggal di rumah sakit. Hasil temuan ini cukuplah penting," ujar Profesor Avan Aihie Sayer, seorang geriatrician dari Southampton University, seperti dikutip dari BBCNews, Sabtu (11/9/2010).

Profesor Sayer menyarankan dibutuhkan beberapa studi untuk mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dalam kekuatan berjabat tangan pada orang yang muda. Karena hal ini bisa menjadi petunjuk mengenai masalah kesehatan di masa depan.



source: deticom

0 komentar:

Posting Komentar