Selasa, 05 Juni 2012

Gila kerja? Hormon ini penyebabnya

dopamin,gila kerja,workaholic,wanita,wanita karir,karir

Sebuah penelitian menemukan bahwa kecenderungan orang untuk gila kerja juga bisa dipengaruhi oleh hormon.


Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk gila kerja dan beberapa justru ogah-ogahan. Alasannya bisa disebabkan karena perbedaan motivasi antar karyawan.

Sebuah penelitian menggunakan pencitraan otak menemukan bahwa kemauan individu untuk bekerja keras sangat dipengaruhi oleh senyawa kimia di otaknya.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kadar dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia, dan bila kekurangan dapat menyebabkan penyakit parkinson.


Selain menemukan cara baru mengenai cara kerja otak, penelitian ini juga memiliki implikasi penting untuk mengobati gangguan pemusatan perhatian, depresi, skizofrenia dan rendahnya motivasi.

Penelitian ini dilakukan terhadap 25 orang sukarelawan sehat berusia 18 - 29 tahun. 52% di antaranya adalah wanita.

Untuk mengetahui motivasi kerjanya, peserta diminta melakukan tugas sederhana, yaitu menekan tombol. Pertama-tama, para peserta diminta memilih tugas antara yang mudah atau yang sulit.

Tugas yang mudah memperoleh upah 1 dolar AS, sedangkan upah yang didapat dari mengerjakan tugas-tugas sulit bisa mencapai 4 dolar AS. Setelah menentukan pilihannya, para peserta diberitahu kemungkinan besar upah yang akan diperoleh.

Tugas yang harus dilakukan berlangsung sekitar 30 detik dan peserta diminta melakukan tugasnya berulang kali selama sekitar 20 menit.

"Pada titik ini, kami tidak memiliki data yang dapat membuktikan bahwa melakukan tugas selama 20 menit ini berkaitan dengan prestasi individu. Tapi cara ini dapat mengukur kesediaan individu untuk berupaya agar mendapat upah," kata David Zald, profesor psikologi dari vanderbilt seperti dilansir Science Daily, Jumat (11/5/2012).

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience ini menggunakan teknik pemetaan otak yang disebut positron emission tomography (PETscan).

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mau bekerja keras lebih banyak melepaskan hormon dopamin di area otak yang dikenal berperan penting dalam imbalan dan motivasi, yaitu area striatum dan ventromedial prefrontal cortex.

Di sisi lain, para pemalas yang kurang mau bekerja keras memiliki kadar dopamin tinggi di daerah otak lainnya yang berperan penting dalam memroses persepsi emosi dan risiko, yaitu insula anterior.

"Penelitian lain pada tikus menunjukkan bahwa dopamin sangat penting dalam memotivasi perilaku. Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai cara kerja dopamin dalam menentukan perbedaan individu yang mempengaruhi perilaku pekerja keras dan gila kerja," kata Michael Treadway dari Vanderbilt yang ikut serta dalam penelitian.

Temuan ini menyimpulkan bahwa tingginya kadar dopamin di bagian otak yang disebut insula berkaitan dengan motivasi kerja yang rendah, bahkan setelah menyadari bahwa uang yang akan diperoleh lebih sedikit.

0 komentar:

Posting Komentar